6 Istilah dalam Dunia Hacking yang Wajib Anak IT Ketahui 

No Comments

6 Istilah dalam Dunia Hacking yang Wajib Anak IT Ketahui 


SEDIKIT MATERI SEDERHANA UNTUK MENAMBAHKAN WAWASAN YANG LEBIH LUAS TENTANG DUNIA HACKING🙏

1.Carding 
adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah Carder. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki carder terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding. Akibatnya, banyak situs belanja online yang memblokir IP atau internet protocol (alamat komputer internet) asal Indonesia. Kalau kita belanja online, formulir pembelian online shop tidak mencantumkan nama negara Indonesia. Artinya konsumen Indonesia tidak diperbolehkan belanja di situs itu.

2. Deface 
merupakan salah satu kegiatan merubah tampilan suatu website baik itu halaman utama, index file, atau pun halaman lain yang masih terikat dalam satu url dengan website tersebut. Kegiatan ini sendiri kerap disalahgunakan oleh para peretas untuk mengganggu website-website tertentu.

Adapun web deface ini dapat dilancarkan dengan baik apabila terdapat celah pada sistem keamanan website korban, dan ciri-ciri sebuah website terkena serangan ini yakni adalah terjadinya perubahan tampilan pada website bersangkutan dengan tampilan yang biasanya berisi pesan-pesan aneh dari para peretas.

Untuk lebih memantapkan aksinya, para peretas atau hacker sendiri biasanya meninggalkan pesan dan nickname mereka agar hasil kerjanya diketahui oleh khalayak ramai.

3. Tujuan Dari Serangan Deface
Setiap peretas tentu memiliki alasan dan tujuan masing-masing dibalik serangan deface yang mereka lakukan. Misalkan saja karena iseng, karena pelaku tidak suka dengan website bersangkutan, karena ingin balas dendam, ingin dianggap hebat, ingin menguji kemampuan dan lain sebagainya. Alasan-alasan tersebut bisa saja menjadi motivasi utamanya, namun yang pasti aktivitas deface sendiri tentu merugikan pihak lain dan hal ini sudah bisa dianggap sebagai salah satu kejahatan dunia maya.

Namun selain itu ternyata ada sebagian pihak yang mengatakan bahwa serangan deface tidak selamanya mempunyai sifat merusak atau merugikan. Karena dalam beberapa kasus tertentu, aktivitas deface justru ditujukan untuk memberitahu kepada pemilik website bahwa ada celah keamanan dari website-nya yang harus ditingkatkan lagi.

4. Pengertian DDOS Attack
Distributed Denial of Service atau lebih dikenal dengan nama DDoS adalah sebuah percobaan penyerangan dari beberapa sistem komputer yang menargetkan sebuah server agar jumlah traffic menjadi terlalu tinggi sampai server tidak bisa menghandle requestnya.

DDoS biasa dilakukan dengan menggunakan beberapa sistem komputer yang digunakan sebagai sumber serangan. Jadi mereka melakukan serangan ke satu server melalui beberapa komputer agar jumlah traffic juga bisa lebih tinggi. Serangan DDoS bisa dibilang seperti kemacetan lalu lintas yang menghalangi pengemudi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan tepat waktu.

Lalu bagaimana sebenarnya cara kerja serangan DDoS ini?

Untuk melakukan DDoS attack, penyerang memerlukan kontrol ke jaringan sebuah mesin online. Ini bisa berupa komputer atau device Internet of Things lainnya yang memiliki malware. Ini dilakukan agar setiap komputer atau device ini menjadi bot atau zombie. Kumpulan dari bot atau zombie ini disebut dengan istilah botnet.

Setelah botnet berhasil dibuat, penyerang juga bisa mengatur mesin-mesin ini dengan mengirimkan instruksi ke setiap bot melalui metode remote control. Setelah botnet menargetkan IP Address korban, setiap bot akan mengirimkan request ke target sampai server target tidak bisa menghandle requestnya. Ini akan mengakibatkan denial of service atau penolakan layanan ke traffic normal. Karena setiap bot yang digunakan adalah device internet yang masuk akal, memisahkan mana yang traffic biasa dan mana yang traffic serangan memang tidak mudah.

5. Brute Force Attack
Brute force attack merupakan sebuah serangan yang dilakukan untuk membobol password dengan cara mencoba memasukkan semua kemungkinan password yang ada sampai akhirnya menemukan password yang tepat untuk suatu akun. Biasanya, para peretas atau penyerang akan menggunakan algoritma dengan menggabungkan huruf, angka, dan simbol agar bisa menghasilkan password yang tepat. Tapi tenang Friends, serangan ini bisa memakan waktu yang lama kok untuk bisa berhasil. Sehingga para peretas tidak akan semudah itu melakukan peretasan password pada suatu akun. Namun kamu tetap harus hati-hati Friends dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi brute force attack seperti mengunci akun mu sehingga ketika peretas akan melakukan percobaan password, maka akun akan terkunci secara otomatis sampai admin membuka langsung atau dikunci dalam durasi tertentu yang sudah ditetapkan.

6.Cracker
Kamu mungkin udah sering denger kan Friends apa itu hacker? Nah hacker ternyata memiliki saudara kembar loh yaitu cracker. Cracker adalah seseorang yang dapat memodifikasi perangkat lunak atau software dengan tujuan mengakses fitur-fitur yang ada. Biasanya cracker masuk ke sistem seseorang pada jaringan komputer, bypass komputer, atau lisensi program komputer. racker juga secara sengaja akan melawan keamanan yang ada pada komputer dan bahkan bisa sampai menghapus dan mencuri data seseorang. Cracker ini tentunya memiliki sifat-sifat seperti IP address nya yang tidak bisa dilacak, bisa melakukan tindakan sendiri sehingga terkadang tidak memerlukan kelompok, dan tentunya ia juga memiliki website atau channel tersembunyi dan hanya bisa diakses oleh orang tertentu saja. 

back to top